Warga Temukan Candi Baru di Merbabu
MAGELANG, KOMPAS.com - Sebuah benda cagar budaya kembali ditemukan oleh warga lereng Gunung Merbabu tepatnya di Dusun Wonokoso, Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Benda cagar budaya jenis Batu Yoni tersebut ditemukan oleh Ngadiyono (32) bersama sejumlah warga setempat yang tengah menggali tanah untuk aliran sumber mata air belum lama ini.
Diceritakan Ngadiyono, saat itu batu yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu dikira hanya batu biasa. Lalu warga menggali lagi beberapa meter ternyata bentuknya mirip batu candi. "Kami menemukan sudah beberapa hari yang lalu, tapi baru kami laporkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magelang pada 6 April 2013," tuturnya, Rabu (10/4/2013).
Meski sempat diangkat oleh salah seorang warga, namun Batu Yoni itu dikembalikan lagi ke tempat semula karena alasan mistis. "Yang ngambil itu katanya sering mimpi sesuatu yang intinya disuruh mengembalikan batu itu," tuturnya.
Sekitar 300 meter dari lokasi Batu Yoni ditemukan terdapat mata air Sabrang yang cukup besar. Mata air itu merupakan sumber penghidupan warga setempat dan sekitarnya.
Lilik Eko K, Staf Teknis Bidang Sejarah Museum dan Purbakal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magelang, memastikan batu itu adalah Batu Yoni yang dibuat pada jaman Hindu sekitar abad 7-8 Masehi, atau pada Dinasti Sanjaya. "Selain karena bentuk, letak geografis yang dekat dengan mata air memastikan ini Yoni," paparnya usai meninjau lokasi.
Setelah dilakukan identifikasi, Batu Yoni itu berukuran panjang 64x63 sentimeter, panjang pancuran 26,5 sentimeter, lebar pancuran 19 sentimeter, lubang 18x18 sentimeter serta kedalaman 26 sentimeter. Sedangkan, tinggi mencapai 50 sentimeter dan panjang keseluruhan 90,5 sentimeter.
Pihaknya juga memastikan Batu Yoni tersebut bukan pasangan dari Batu Lingga yang ditemukan di Dusun Trisib, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, pada Kamis (4/4/2013) lalu. Sejauh ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Sumber : www.kompas.com