Tips mengadakan acara Pendakian Masal

Membuat acara Pendakian Masal sebenarnya tidak terlalu sulit, namun akan lebih baik jika dipersiapkan dengan cermat dan cukup matang.

Kelompok pendaki yang sering melakukan pendakian secara bersama, kadang kala tanpa persiapan, langsung membuat janji naik gunung secara mendadak atau spontanitas, dan langsung bertemu di stasiun atau di basecamp pendakian.

Pendakian bersama akan menjadi mudah dan gampang diatur jika pesertanya semuanya adalah anggota sebuah organisasi yang sudah berpengalaman mendaki gunung dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar sehingga peserta cukup dibagi dalam 2-3 kelompok. Pendakian bisa berjalan kompak meskipun tanpa harus membentuk panitia atau ketua kelompok. Masing-masing pendaki sudah saling mengenal dan saling membantu, rasa kebersamaan dan toleransinya juga sangat tinggi.

Acara Pendakian Masal menjadi semakin rumit ketika terdapat peserta dari kelompok lain atau perorangan, dan adanya beberapa peserta yang belum berpengalaman mendaki gunung. Perlu dibentuk panitia khusus untuk menjadi sumber informasi, dan menyatukan beberapa service / layanan bersama seperti transportasi, perijinan dan pendaftaran.

1. Menentukan Waktu Pendakian Masal

Pendakian masal biasanya memilih hari jumat, sabtu, minggu dimana para peserta libur beberapa hari. Pilihlah bulan-bulan di mana cuaca cerah (musim kemarau), di musim hujan sering ada badai dan kabut tebal sehingga tidak bisa melihat pendaki lain dalam jarak tertentu. Liburan panjang seperti libur lebaran juga sering digunakan untuk acara pendakian bersama. Hari kecepit juga cukup menarik bagi peserta (libur hari jumat, atau libur selasa). Bila pesertanya anak sekolah/mahasiswa pilihlah hari libur semesteran yang cukup panjang.

2. Menentukan Pilihan Gunung

Memilih gunung untuk pendakian masal sebaiknya gunung yang medannya tidak terlalu sulit tapi menarik bagi peserta. Selain itu juga mempertimbangkan waktu, jarak lokasi gunung dengan peserta dan lamanya pendakian. Beberapa gunung yang menarik dan nyaman untuk pendakian masal : Gede Pangrango, Ciremei, Merbabu, Merapi, Lawu, Sumbing, Sundoro, Slamet, Arjuna Wilerang, Semeru, Agung, Rinjani. Beberapa Taman Nasional memiliki aturan yang cukup ketat untuk pendaki gunung, sehingga perlu dijelaskan kepada peserta.

3. Menentukan Peserta

Sebuah kelompok pendaki yang memiliki banyak anggota sudah memiliki gambaran yang pasti tentang peserta pendakian. Jika Acara pendakian bersama khusus untuk sispala atau mapala biasanya peserta sudah memahami apa yang harus dipersiapkan. Pendakian untuk umum harus diperjelas syarat-syarat harus dipenuhi untuk setiap peserta, termasuk kelengkapan peralatan pendakian peserta. 

4. Transportasi

Dulu ketika kereta api ekonomi bebas membawa penumpang tanpa tempat duduk, banyak pendaki yang menggunakan kereta api untuk tujuan dari Jakarta ke Jawa Tengah atau Jawa Timur. Untuk peserta yang banyak sekarang sulit untuk melakukan booking tiket kereta. Usahakan dua minggu sebelum acara peserta sudah mendaftar dan membayar uang pendaftaran. Ada kemungkinan masih memperoleh tiket dalam jumlah yang cukup sekitar 2 minggu sebelum pendakian. Untuk jarak cukup dekat sekitar 2-4 jam bisa menggunakan truk, peserta bila penuh masih sanggup berdiri di atas truk selama 4 jam. Bila lebih dari 6 jam perjalanan untuk angkutan masal sebaiknya menggunakan kendaraan bus. Sekarang banyak pendaki yang beramai-ramai membawa motor dalam melakukan pendakian bersama.

5. Promosi

Promosi kadangkala diperlukan jika tujuannya untuk mencari peserta dalam jumlah banyak atau peserta kalangan tertentu. Promosi bisa dalam bentuk surat undangan yang ditujakan ke beberapa kelompok pecinta alam. Membuat selebaran bisa cukup dengan di foto copy lalu di bagikan atau dikirim lewat pos. Poster bisa di tempelkan di kampus, sekolah, toko peralatan gunung, atau tempat strategis lainnya. Spanduk juga bisa membantu mempromosikan acara, minimal ada 1 spanduk yang terpasang di sekretariat/panitia. Menggunakan facebook, tweeter, email, blog atau website sangat praktis dan efektif menjanggkau para pendaki.

6. Sponsor

Mencari sponsor untuk acara pendakian tergantung pada kepandaian panitia dalam bernegosiasi dan perlu adanya hubungan yang saling mengenal dengan pihak sponsor. Mencari sponsor acara pendakian berbeda dengan mencari sumbangan, pihak sponsor juga harus mendapatkan imbalan berupa promosi produknya dalam acara pendakian masal tersebut. Jika anda sering belanja di salah satu toko alat gunung ada kemungkinan toko tersebut bersedia menjadi sponsor. Untuk sponsor besar perlu sebuah proposal yang menarik pihak sponsor.

7. Komunikasi

Komunikasi sangat penting bagi panitia dan peserta, handphone penting sebagai sarana penghubung memperlancar komukasi. Gunakan provider yang memiliki BTS di sekitar basecamp gunung tempat acara pendakian, sehingga mempermudah komunikasi. Menara BTS Telkomsel biasanya tersebar di kaki-kaki gunung, sementar di Cemoro Sewu (Gunung Lawu) justru hanya terdapat BTS 3 (three). Meskipun demikian Basecamp di kaki gunung sering kali tidak terdapat sinyal handphone. Handy talky bisa sangat membantu untuk acara-acara pendakian masal. Untuk promosi dan komunikasi antara panitia dan peserta bisa juga menggunakan email, website, blog, atau facebook.

 

catatan : Artikel ini belum selesai masih akan dilanjutkan penulisannya

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom