Monumen Pers Nasional Solo

Gedung Monumen Pers Nasional terletak di sebelah barat Kraton Mangkunegaran, sebelah selatan stasiun Balapan tepatnya di Jalan Gajahmada no:59 Surakarta. Semula gedung ini adalah sebuah societiet  “Sasana Soeka” milik kerabat Mangkunegaran, gedung ini dibangun atas prakarsa KGPAA. Sri Mangkunegoro VII, pada tahun 1918 dan diperuntukkan sebagai balai pertemuan. Hingga tahun 1977 Gedung ini pernah menjadi Markas Besar Palang Merah Indonesia (PMI). 

Pada jaman Belanda gedung ini sering digunakan untuk pesta dansa bule-bule sementara untuk para priyayi, disediakan bangunan tersendiri yang terletak di depan   “Sasana Soeka” yang kemudian menjadi taman kanak-kanak Pusaka dan sekolah dasar Gondowijayan. Sekarang ini SD dan TK ini sudah tidak ada. 

 

Sebelum tahun 1970-an bus luar kota dari Pacitan dan Wonogiri yang menuju Terminal Bus Tirtonadi lewat jalan Gajahmada, melintas di depan eks gedung PMI ini. Sehingga di depan gedung ini selalu ramai oleh calon penumpang bus yang hendak menuju ke Terminal.

Masih sekitar tahun 1970-an pada malam hari di halaman depan gedung PMI ini, ramai sekali oleh masyarakat yang menonton Televisi. Tepatnya dari jendela besar sebelah kiri di pasang Televisi Hitam Putih ukuran 12 inchi, Meskipun hanya siaran TVRI masih dalam format Hitam Putih, setiap malam ramai masyarakat menonton seperti layar tancap.

Di depan eks gedung PMI ketika menjadi TK Pusaka terdapat Gazebo, jika malam hari sangat ramai karena ada jajanan malam kas Solo yakni wedangan Pak Min. Pembeli bisa duduk lesehan di gazebo ini.

Masih di depan eks gedung PMI menyeberang jalan di depan TK Pusaka, terdapat bangunan PERSIS Solo yang halamannya luas dan pada sore dan malam hari rame sekali oleh anak-anak kampung yang bermain.

Di samping eks gedung PMI ini, seberang jalan terdapat Taman dengan kolam air mancur, sementara di perempatan jalan di depan gedung eks PMI ini berdiri tugu, dahulunya adalah bundaran air mancur.

Pada tahun 1977 gedung ini berubah fungsi menjadi Monumen Pers Nasional dan dilakukan renovasi penambahan 2 gedung baru 2 lantai di sisi kiri dan kanan, serta satu gedung empat lantai di belakang bangunan utama. Serta penambahan empat patung Naga di tangga pintu masuk bangunan utama.

Di dalam museum Monumen Pers Nasional, banyak sekali dokumen-dokumen penting dari jaman penjajahan Belanda, Jepang sampai kemerdekaan Indonesia, mulai dari naskah sampau buku-buku yang jumlahnya sangat banyak. Selain itu, di museum ini ada pula alat-alat pers kuno, pemancar radio, koleksi foto bahkan koran sejak jaman belanda dalam bentuk digital, ada juga baju wartawan yang meninggal saat mencari berita juga ada.

 

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom