GUNUNG SALAK CURUG PILUNG GIRIJAYA

Gunung Salak memiliki banyak puncak di antaranya puncak Salak 1 dengan ketinggian 2.211 mdpl. Gunung Salak sejak jaman dahulu sudah sering dikunjungi oleh para pejiarah, dahulu terdapat patung pemujaan di puncak gunung Salak. Terdapat juga makam Embah Gunung Salak yang sering dikunjungi para pejiarah.

Di kaki Gunung Salak banyak terdapat tempat-tempat keramat, makam keramat ada juga pura dengan sebutan Kuil Prabu Siliwangi . Pendakian terbaik dilakukan pada musim kemarau, karena pada musim penghujan jalur menjadi becek seperti rawa, licin sekali dan banyak lintah. Selain itu angin seringkali bertiup kencang.

<

Gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur diantaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dari Cangkuang ini ada dua jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik untuk berjiarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu. Jalur lainnya adalah jalur Desa Girijaya dan Jalur Desa Kutajaya / Cimelati. Jalur yang banyak terdapat air terjunnya adalah jalur Pasir Rengit.

JALUR GIRI JAYA ( CURUG PILUNG )

Untuk menuju puncak Gunung Salak pendaki dapat melalui Jalur Giri Jaya dengan waktu tempuh sekitar 5 - 8 jam perjalanan. Jalur ini tepatnya berada di Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Untuk menuju desa Giri Jaya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Ojek dari Cicurug dengan ongkos sekitar Rp. 15.000,- Atau pendaki dapat berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam perjalanan. Setelah memasuki Gerbang Wana Wisata Curug Pilung kita akan melewati PAdepokan Giri Jaya, yakni komplesk makam Eyang Santri, Eyang Santri dahulunya adalah bangsawan dari Istana Mangkunegaran Solo.

 

Tidak ada kendaraan umum yang menuju Giri Jaya sehingga tempat ini tidak begitu dikenal. Namun angkutan umum seringkali dicarter untuk mengantarkan para pejiarah. Pendaki dapat mencarter angkutan umum dari pasar Cicurug dengan tarif sekitar Rp.70.000,- sebelumnya harus ditanyakan dahulu kepada sopirnya apakah pernah mengantar ke Kompleks makam Eyang Santri Girijaya. Sesampainya kita di pintu masuk Wana Wisata Curug Pilung, dengan berjalan kaki beberapa meter kita akan melihat gapura pintu masuk Pasareyan Eyang Santri. Kita akan melewati kompleks makam yang penuh suasana magis. Jalan setapak di kompleks Pasareyan Eyang Santri sangat bersih dan rapi. Makam keramat ini seringkali dikunjungi oleh para pejiarah dari luar Sukabumi.

Dari kompleks pasareyan Eyang Santri kita berjalan melalui rumah-rumah penduduk, kemudian akan sampai di kebun-kebun penduduk. Setelah berjalan sekitar 15 menit kita akan sampai disebuah tempat yang sering digunakan Eyang Santri untuk bertapa. Di pertapaan ini terdapat MCK, pendaki harus mengambil air bersih disini karena selebihnya hingga mencapai puncak tidak terdapat mata air.

Terdapat Air terjun yang sangat indah di bawah pertapaan Eyang Santri, air terjun Curug pilung di atasnya lebar seperti danau, baru airnya tumpah membentuk air terjun. Para pendaki yang berkemah di sekitar tempat ini harus berhati-hati, karena sering diganggu oleh babi hutan. Biasanya para pendaki menginap di Pondok Pak Irwan. Pak Irwan sangat baik banyak membantu para pendaki yang kesasar turun melalui jalur ini setelah mendaki Gunung Salak.

Dari Pertapaan Eyang Santri jalur masih agak landai melewati pohon-pohon damar yang masih pendek, di siang hari sangat panas namun pemandangan sangat indah. Bila cuaca bagus kita dapat menyaksikan puncak Gunung Gede dan Pangrango dengan sangat jelas. Lereng-lereng Gunung Salak sangat indah sekali, banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan lebat. Kita mulai memasuki kawasan hutan tropis. Sekitar 1 jam perjalanan jalur masih agak landai melewati jalan air yang sempit dan licin. Di beberapa tempat banyak ditumbuhi pohon pisang dan pandan.

Jalur mulai menanjak curam melewati tanah yang lunak sehingga sangat licin, di musim penghujan jalur ini sangat licin sekali dan banyak terdapat pacet. Di sisi jalur juga sering kita jumpai pohon pandan dengan daun yang berduri tajam menghalangi jalur. Pendaki tidak akan menemukan tempat yang cukup luas dan kering untuk mendirikan tenda. Sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan kita akan sampai di sebuah makam Pangeran Santri. Di sekitar makam keramat ini terdapat mushola dan sebuah pondok. Di belakang pondok terdapat bak penampungan air yang berasal dari pipa saluran air.

Dari makam Pangeran Santri ini jalur semakin curam melewati akar-akar pohon dan tanah, masih diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk menuju puncak. Di beberapa tempat kita harus melintasi batu-batu besar yang licin sehingga harus berhati-hati karena di samping kita adalah jurang. Kadangkala kita harus melewati akar-akar pohon yang tertutup lumut dan sedikit tanah, sehingga seringkali kaki dapat berhati-hati untuk tetap menginjak akar, karena bila menginjak tanah akan kejeblos ke dalam celah-celah akar. Rombongan monyet kadangkala melintas di atas pohon, burung-burung langkapun seringkali melintas di atas kita.

Selanjutnya kita akan sampai di pertemuan jalur yang berasal dari Cangkuang, tepatnya di shelter VII. Dari Shelter VII jalur sudah mulai agak landai melewati akar-akar pohon. Sekitar 10 menit kemudian kita akan sampai di puncak Gunung Salak I. Di puncak gunung Salak I ini terdapat makam Embah Gunung Salak yang nama aslinya Raden K.H. Moh. Hasan Bin Raden K.H. Bahyudin Braja Kusumah. Tidak jauh dari makam Embah Gunung Salak, terdapat makam kuno yang lain, yakni makam Raden Tubagus Yusup Maulana Bin Seh Sarip Hidayatullah. Di puncak gunung Salak 1 ini juga terdapat sebuah pondok yang sering digunakan oleh para pejiarah untuk menginap. Terdapat juga tanah datar terbuka yang cukup luas sehingga beberapa tenda dapat didirikan.

Baca juga Artikel tentang Gunung Salak :

 


TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom